Rabu, 30 Maret 2016

Cara membuat Cover Makalah yang baik dan benar

Hallo teman-temanku sekalian kali ini saya ingin membagikan artikel yang berisikan tentang tata cara pembuatan Cover Makalah yang baik dan benar.

Pasti kalian tidak mau dong, apabila kalian cape-cape membuat makalah tetapi covernya dinilai salah oleh guru kalian.

Yapz memang ada pepatah mengatakan "Jangan menilai buku dari sampulnya" tapi apa salahnya kalau kita memperbaiki diri dari luar. malah ituh akan terlihat lebih baik bukan :)
Daripada kalian mendengarkan ocehan-ocehan gak jelas dariku yuk kita simak baik baik yah :)

Coba kalian perhatikan gambar berikut ini.




Keterangan    :


  1. Judul Cover  Judul cover sebenarnya lebih condong ke mata pelajaran sekolah ataupun kuliah.
    Untuk penulisan huruf kita gunakan yang lebih berwibawa seperti Algerian dan ukurannya tidak terlalu besar.
  2. Materi yang dibahas   : adalah bagian yang sangat penting untuk pembuatan cover makalah, karena dengan ini kita bisa mengetahui isi dari makalah tersebut.
    Untuk penulisannya kita bisa gunakan huruf yang sederhana seperti Arial, Calibri dll.
  3. Guru yang memberikan tugas   : Kalau ini sih kita samakan sajah penulisannya seperti diatas.
  4. Logo sekolah   : apabila kalian tidak mempunyai logo sekolah kalian bisa sajah menggunakan logo yang dikiranya cocok dengan topik pembahasan.
    Contoh apabila kalian sedang membahas tentang facebook kalian bisa gunakan logo facebook.
  5. Penyusun makalah   :Untuk penulisannya kita urutkan dari ketua, sekretaris(bila ada), dan anggota lainnya.
    Untuk penggunaan huruf yang sederhana dan tidak terlalu besar seperti Arial, Calibri dll.
  6. Tempat sekolah kalian   : Bagian ini pun tak kalah penting, karena bila kalian lupa menulisnya kalian akan dianggap anak ilang. Pasti tidak mau kan? makanya jangan dilupakan yah :D
  7. Tahun pembuatan   : Bagian ini sebenarnya hanya untuk menekankan tentang pembuatan makalah tersebut, tapi apa salahnya kita membuatnya agar lebih profesional.
Yah itulah tadi tata cara pembuatan cover makalah yang baik dan benar.
Mudah bukan? Yapz tidak ada yang tidak mungkin bila kita mau belajar dan berusaha :)

Semoga bermanfaat :)
Tolong bantu like dan share bila kalian tertarik dengan artikel ini
Baca selengkapnya

Kamis, 24 Maret 2016

Cerpen Bahasa Indonesia "Kekuatan Hidup"

Cerpen Bahasa Indonesia "Kekuatan Hidup"

*Kekuatan Hidup*

Kisah ini adalah tentang perjalanan kehidupan seorang remaja yang bernama Said, ia adalah anak yang begitu pandai, aktif, rajin, beribadah dan taat kepada orang tua. dia lahir di Padang Sumatera barat, sekarang ia besarpun tetap berada di Padang, ia tinggal bersama ibunya di pinggir pantai mendiami rumah panggung yang kecil, terbuat dari bilik bambu.

Pada suatu hari setelah ia pulang sekolah ia melihat ibunya sedang berbaring lemas
"Bu, ada apo dengan ibu, apakah ibu sakit??" tanya said sambil menatap muka ibunya
"engga Said, ibu tak sakit, cuma kelelahan saja. sudah kamu jangan khawatir, lebih baik kamu makan setelah itu pergi berangkat mengaji sanah" ucap ibu.
Said hanya menganggukan kepala dan langsung menuruti perintah ibunya.
"Bu, said berangkat mengaji dulu yah" ucap Said kepada ibunya
"Iyah said hati-hati di jalan" ucap ibu kepada Said sambil tertidur di ranjang kecilnya

Saidpun pergi mengaji. Setibanya di pengajian ia langsung membaca Al-Quran dengan suara yang teramat merdu.
"Said, suara kamu dari dulu itu gak pernah berubah yah, tetap bagus-bagus sajah" ujar teman Said yang bernama Anwar ketika di depan mushollah
"Alhamdulillah Anwar. Kata ibu aku, aku ituh seperti bapak aku yang muadzin di kampung ini tapi sayangnya sekarang bapak aku sudah dipanggil duluan sama Allah swt" ucap Said dengan suara agak sedikit menahan rasa sedinya
"Sabar yah Said, kamukan masih punya Ambu(aku) yang masih sayang sama kamu" ucap Anwar sambil menepuk bahu Said seraya menyemangati Said
"Iyah aku selalu mengikhlaskan kepergian bapak aku ko, Anwar"
"Yasudah, ikut aku yuk naik motor kita jalan-jalan sore" ajak Anwar kepada Said
"Tapi aku belum izin sama ibuku"
"Udahlah gapapa Said, sekali-kali doang ko" ucap Anwar sambil merayu sih Said
"Oke deh, aku mau tapi jangan lama-lama yah" ucap Said kepada Anwar
"Siap bos" jawab Anwar kepada Said

Tak lama kemudian Said mengikuti dan mau menuruti ajakan temannya, Anwar.
tak seperti biasanya Said pergi tidak meminta izin kepada ibunya. said pergi membawa motor Anwar dan memboncengnya yang kala ituh Said baru bisa mengendarai sepeda motor
Tak lama kemudain ketika Said dan temannya di persimpangan jalan yang mau keluar dari daerah kampung Said. Tiba-tiba ada kendaraan Truk besar di belakangnya sedang melaju kencang tepat kearah Said, lalu Truk besar itupun menabrak bagian belakang motor said dan menyerempetnya.
Kecelakaan besarpun terjadi Said terpental kesemak-semak yang dipinggir jalan dan Anwar berada dibagian bawah kolong Truk itu.
Warga sekitarpun terkejut akan kejadian tersebut dan beramai-ramai menolong para korban, korban kecelakaan tersebut yaitu Said dan Anwar. Anwar telah ditemui  dan meninggal ditempat dengan seketika, sedangkan Said berada di semak-semak dengan luka yang begitu parah dibagian kepalanya berlumuran darah, telinga dan hidungnya mengeluarkan darah, kakinya mengalami patah tulang.
Said dalam keadaan lemah dan tak berdaya, wargapun langsung membawa Said kerumah sakit terdekat.

Ibu Saidpun datang kerumah sakit setelah mendapatkan informasi dari warga bahwa Said mengalami kecelakaan. Ibu Saidpun tak percaya bahwa selama ini yang ibu tahu Said  ituh tidak bisa naik motor dan tidak pernah  keluyuran tanpa dari sepengatahuan ibunya, ternyata Said selama ini belajar motor dari sahabatnya, Anwar.
Ibu Said menangis tiada henti melihat anaknya kritis di Ruangan Rumah Sakit.
Sudah satu pekan Said tak kunjung sadar, dokter bilang Said hanya mempunyai kesempatan hidup 50% sajah, dan ketika Said sadar ataupun sembuh ia tidak akan kembali normal seperti biasanya karena kaki kanan yang patah telah diamputasi oleh dokter. tak berapa lama kemudian Said sadar ketika sudah satu minggu ia mengalami kritis, ibunya cemas melihat keadaan Said saat ini.
Tiga hari setelah Said sadar kondisi Saidpun kian membaik dari hari-kehari, dia tidak tahu kalau sahabatlamanya ituh telah pergi selama-lamanya, dan ia mengetahui bahwa sekarang ia sudah tidak memiliki satu kaki keadaan Said yang dulu ituh berbeda dengan yang saat ini Said kebanyakan melamun.

Hari selanjutnya Saidpun diizinkan pulang oleh dokter.
        *Sesampainya dirumah*
"Said makan dulu yah kamukan belum makan"ucap ibu
Said tidak merespon omongan ibunya, sekarang Said seperti sudah tidak punya semangat hidup, ibu said tidak tahu harus berbuat apalagi yang ibu said lakukan saat ini tidak bisa merubah keadaan dan kondisi Said yang sekarang.
"Said ibu kangen banget sama suara adzan dan ngaji kamu nak yang begitu bagus dan merdu saat kamu melantunkannya, said sayang ibukan? kalau said sayang ibu ayook semangat dong saidnya, apa said malu kalau sekarang said tidak bisa berjalan, said malu kalau tidak punya kaki? kalau said malu ibu siap senasib dengan kamu, atau kalau ada warga yang ngatain, yang meremehkan kamu, biar ibu yang omelin atau Said mau ibu masukin ke pondok? itukan mau kamu, kamu dari dulu ingin masuk pensantren tapi ibu gak ngasih izin karena ibu takut kesepian kalau gada kamu" ucap ibu sambil meneteskan air mata
"Tapi said malu kalau said masuk ke pesantren.Kenapa coba ibu dari dulu ga ngasih izin Said, sekarang pas Said sudah tidak bisa berjalan baru ibu ngasih izin ke Said" jawab Said dengan nada kencang dan agak kesal kepada ibunya
"kenapa harus malu? Said kan ingin menjadi ulama besar, kalau Said menuruti kemaluan Said, impian itu tidak akan tercapai dan hanya akan menjadi angan-angan sajah, santri itu bukan cuma belajar mengaji dipondok tetapi dia juga belajar tata krama, kelakuan, sopan santun, pasti Said tahu tentang hal itu, jadi tidak mungkin mereka membenci, ngata-ngatain Said, malah mereka kagum sama kamu yang mau berusaha dan mempunyai impian besar, cerdas dan tidak pernah malu akan kondisi kamu yang seperti ini" ujar ibu sambil menyakinkan Said
        Saidpun terbuka hatinya untuk masuk kepondok pesantren
"ibu yakin akan hal itu?"ucap said sambil menangis
"iya, ibu yakin, mulai besok Said akan ibu masukin ke pondok pesantren Al-Azhar yah" ucap ibu sambil tersenyum kepada Said
"tapi masuk kepondok itukan gak gratis" ucap said
"ga usah khawatir tentang hal itu, nak" ucap ibu sambil tersenyum sedu :')
"tapi nanti ibu akan sendirian dong dirumah" ucap Said
"iya, tapi ibu gabakalan sedih karena kamu senang dan sebentar lagi bakalan jadi ulama" ujar ibu untuk menyakinkan Said

Singkat cerita Saidpun telah menjadi ulama besar dia sibuk kesana-sini karena banyak dipanggil untuk berceramah, syiardi dijalan Allah swt.
Dengan keadaan dia yang seperti itu tak membuatnya gentar dan malu, rasa malunya pun hilang karena ditelan oleh kebanggan.
Baca selengkapnya

Profil Lengkap 10 Negara ASEAN : Kamboja

Bendera Kamboja

Kerajaan Kamboja atau Kamboja
adalah sebuah negara berbentuk monarki konstitusional di Asia Tenggara. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Semenanjung Indochina antara abad ke-11 dan 14. Nama resmi negara ini dalam bahasa Indonesia adalah Kerajaan Kamboja (Bahasa Inggris: Kingdom of Cambodia), merupakan hasil terjemahan dari bahasa Khmer Preăh Réachéanachâk KâmpÅ­chéa. Sering disingkat menjadi Kampuchea (Bahasa Khmer: កម្áž–ុជា). Kata Kampuchea berasal dari Bahasa Sansekerta yaitu Kambuja.

Kamboja (Bahasa Khmer: áž–្ážšះážšាជាណាចក្រកម្áž–ុជា. Dibaca: Kampuchea). Secara resmi bernama Kerajaan Kamboja, adalah sebuah negara di Asia Tenggara. Luas totalnya adalah 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di sebelah utara, Vietnamdi sebelah timur, dan Teluk Thailand di selatan. Sungai Mekong dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini. Negara ini merupakan penerus Kekaisaran Khmer yang pernah menguasai seluruh Indochina antara abad ke-11 dan 14.


Negara Kamboja (Bahasa Khmer : រដ្áž‹ កម្áž–ុជា) adalah nama resmi dari Kamboja 1989 sampai 1993 . Nama Kamboja ini tidak diakui secara internasional. Ibu kota Kamboja yaitu Phnom Penh, Bahasa Nasional kamboja yaitu Bahasa Khmer, Negara Kamboja berasal dari Republik Rakyat Kamboja , yang didirikan pada tahun 1979 setelah negara yang didirikan oleh Pol Pot dan Khmer Merah nya yang dinamakan Republik Demokratik Kampuchea dikalahkan. Republik Rakyat Kampuchea, bagaimanapun tetap berdiri dengan hanya pengakuan beberapa negara, seperti Vietnam dan Uni Soviet . Dalam PBB Kamboja (atau Kampuchea) tetap diwakili oleh rezim Demokratik Kamboja. Untuk mengandalkan masyarakat internasional lebih simpatik di Republik Rakyat Kamboja pada tahun 1989 negara ini berganti nama menjadi Negara Kamboja dan pada 1991) struktur pemerintahan komunis negara dihapuskan. Pada 15 Maret 1992 negara ini berakhir ketika pemerintah Kamboja diambil alih oleh Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja.

Lambang Negara

Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri ( Council of Minister ). Kepala Negara Norodom Sihamoni naik tahta pada tanggal 29 oktober 2004.
Jumlah populasi Kamboja lebih dari 14,8 juta jiwa. Agama resmi di Kamboja adalah Buddha dengan pemeluk sekitar 95% dari total penduduk Kamboja. Ibukota dan kota terbesar Kamboja adalah Phnom Penh. Bentuk negara Kamboja adalah monarki konstitusional demokratik.

Kamboja berbatasan dengan Thailand di sebelah barat, Laos di utara, Vietnam di timur, dan Teluk Thailand di selatan. SungaiMekong dan Danau Tonle Sap melintasi negara ini.

Bentuk pemerintahan negara Kamboja adalah kerajaan. Negara dipimpin oleh raja, sedangkan kepala pemerintahannya adalah perdana menteri. Kamboja memiliki lima pemerintahan lokal dengan ibu kota Phnom Penh. Kamboja merupakan wilayah protektorat Perancis sejak tahun 1863, dan pada tahun 1951 pemerintah Perancis mengangkat Sihanouk sebagai raja, yang menjadikan negara ini berbentuk kerajaan konstitusional dengan nama resmi Kerajaan Kamboja.

Pada tanggal 9 November 1953, Perancis memberikan kemerdekaan untuk Kamboja dan pada saat itu Sihanouk menyatakan bahwa Kamboja merupakan negara netral yang tidak terlibat dalam perang Vietnam. Dalam periode 1970-1993, Kamboja memasuki masa perang saudara yang menghancurkan infrastruktur fisik dan kemampuan sumber daya manusia, sewaktu Pangeran Sihanouk pergi ke luar negeri, keponakannya Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lon Nol melakukan kudeta. Semenjak itu kemelut semakin besar di negara Kamboja pada masa ini juga ditandai dengan berkuasanya rezim Khmer Merah.
digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat Kepala Negara menjabat sebagai Kepala Negara, tetapi tidak memerintah. Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dengan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri ( Council of Minister ). Kepala Negara Norodom Sihamoni naik tahta pada tanggal 29 oktober 2004.

Negara Kamboja di kawasan ASEAN

Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian besar penduduk beragama Buddha. Jumlah penduduk negara ini 11.168.000 jiwa. Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di Kamboja adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak.
Kerajaan Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) dan 4 kota praja (krong). Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik (srok), komunion (khum), distrik besar (khett), dan kepulauan(koh). Kamboja mempunyai area seluas 181.035 kilometer per segi.
Berdasarkan konstitusi 1993, Kamboja adalah negara kerajaan yang menganut sistem demokrasi liberal, pluralisme dan ekonomi pasar. Raja Kamboja menjabat Kepala Negara, tetapi tidak memberikan perintah.
Pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan dibantu oleh para menteri yang tergabung dalam Dewan Menteri.
Negara yang memiliki kuil indah bernama Angkor Wat ini bergabung dalam ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998, setelah situasi politik di negara tersebut lebih terkendali.
Kamboja merupakan salah satu negara yang memiliki komoditas utama seperti pakaian, kayu, karet, beras, ikan, tembakau dan alas kaki.
Menjelang kemerdekaannya, Negara Kesatuan Republik Indonesia banyak membantu negara Kamboja ini. Buku - buku taktik perang karangan perwira militer Indonesia banyak digunakan oleh militer Kamboja. Oleh karenanya, para calon perwira di militer Kamboja, wajib belajar dan dapat berbahasa Indonesia.






Daftar isi

  • 1Sejarah
  • 2Politik di Kamboja
    • 2.1Pemerintahan di Kamboja
    • 2.2Militer di Kamboja
  • 3Agama
  • 4Pendidikan
  • 6Pembagian administratif
  • 7Geografi
    • 7.1Iklim di Kamboja
    • 7.2Keanekaragaman Hayati
  • 8Penduduk
  • 9Ekonomi
  • 10Pariwisata
  • 11Budaya
    • 11.1Tari Tradisional Kamboja (Robam)
    • 11.2Musik tradisional
  • 12Transportasi
  • 13Hubungan diplomatik dengan Indonesia
  • 14Lihat pula
  • 15Referensi
  • 16Pranala luar


Sejarah


Perkembangan peradaban Kamboja terjadi pada abad 1 Masehi. Selama abad ke-3,4 dan 5 Masehi, negara Funan dan Chenla bersatu untuk membangun daerah Kamboja. Negara-negara ini mempunyai hubungan dekat dengan China dan India. Kekuasaan dua negara ini runtuh ketika Kerajaan Khmer dibangun dan berkuasa pada abad ke-9 sampai abad ke-13.
Kerajaan Khmer masih bertahan hingga abad ke-15. Ibukota Kerajaan Khmer terletak di Angkor, sebuah daerah yang dibangun pada masa kejayaan Khmer. Angkor Wat, yang dibangun juga pada saat itu, menjadi simbol bagi kekuasaan Khmer.

Pada tahun 1432, Khmer dikuasai oleh Kerajaan Thai. Dewan Kerajaan Khmer memindahkan ibukota dari Angkor ke Lovek, dimana Kerajaan mendapat keuntungan besar karena Lovek adalah bandar pelabuhan. Pertahanan Khmer di Lovek akhirnya bisa dikuasai oleh Thai dan Vietnam, dan juga berakibat pada hilangnya sebagian besar daerah Khmer. Peristiwa ini terjadi pada tahun 1594. Selama 3 abad berikutnya, Khmer dikuasai oleh Raja-raja dari Thai dan Vietnam secara bergilir.

Pada tahun 1863, Raja Norodom, yang dilantik oleh Thai, mencari perlindungan kepada Perancis. Pada tahun 1867, Raja Norodom menandatangani perjanjian dengan pihak Perancis yang isinya memberikan hak kontrol provinsi Battambang dan Siem Reap yang menjadi bagian Thai. Akhirnya, kedua daerah ini diberikan pada Kamboja pada tahun 1906 pada perjanjian perbatasan oleh Perancis dan Thai.

Kamboja dijadikan daerah Protektorat oleh Perancis dari tahun 1863 sampai dengan 1953, sebagai daerah dari Koloni Indochina. Setelah penjajahan Jepang pada 1940-an, akhirnya Kamboja meraih kemerdekaannya dari Perancis pada 9 November 1953. Kamboja menjadi sebuah kerajaan konstitusional dibawah kepemimpinan Raja Norodom Sihanouk.

Pada saat Perang Vietnam tahun 1960-an, Kerajaan Kamboja memilih untuk netral. Hal ini tidak dibiarkan oleh petinggi militer, yaitu Jendral Lon Nol dan Pangeran Sirik Matak yang merupakan aliansi pro-AS untuk menyingkirkan Norodom Sihanouk dari kekuasaannya. Dari Beijing, Norodom Sihanouk memutuskan untuk beraliansi dengan gerombolan Khmer Merah, yang bertujuan untuk menguasai kembali tahtanya yang direbut oleh Lon Nol. Hal inilah yang memicu perang saudara timbul di Kamboja.

Khmer Merah akhirnya menguasai daerah ini pada tahun 1975, dan mengubah format Kerajaan menjadi sebuah Republik Demokratik Kamboja yang dipimpin oleh Pol Pot. Mereka dengan segera memindahkan masyarakat perkotaan ke wilayah pedesaan untuk dipekerjakan di pertanian kolektif. Pemerintah yang baru ini menginginkan hasil pertanian yang sama dengan yang terjadi pada abad 11. Mereka menolak pengobatan Barat yang berakibat rakyat Kamboja kelaparan dan tidak ada obat sama sekali di Kamboja.

Pada November 1978, Vietnam menyerbu RD Kamboja untuk menghentikan genosida besar-besaran yang terjadi di Kamboja. Akhirnya, pada tahun 1989, perdamaian mulai digencarkan antara kedua pihak yang bertikai ini di Paris. PBB memberi mandat untuk mengadakan gencatan senjata antara pihak Norodom Sihanouk dan Lon Nol.
Sekarang, Kamboja mulai berkembang berkat bantuan dari banyak pihak asing setelah perang, walaupun kestabilan negara ini kembali tergoncang setelah sebuah kudeta yang gagal terjadi pada tahun 1997.

Politik di Kamboja


Pemerintahan di Kamboja

Politik nasional di Kamboja mendapat tempat ketika pembuatan konstitusi nasional pada tahun 1993. Pemerintahan adalah monarki konstitusional dan dijalankan sebagai demokratik parlementer.

Sistem parlemen Kamboja adalah bikameral. Dimana dibagi menjadi dewan rendah, majelis nasional, atau Radhsphea dan sebuah dewan tinggi, senat, atau Sénat. 123 kursi anggota majelis terpilih untuk masa jabatan 5 tahun. Senat mempunyai 61 kursi, dua diantaranya dipilih oleh raja dan dua lainnya oleh majelis nasional, dan sisanya dipilih melalui pemilihan umum di 24 provinsi di Kamboja. Masa jabatan senat adalah 6 tahun.

Partai Rakyat Kamboja adalah partai utama di Kamboja. Partai ini menempati 73 kursi di majelis nasional dan 43 kursi di senat. Oposisi Partai Sam Rainsy adalah partai terbesar kedua di Kamboja dengan 26 kursi di majelis nasional dan 2 kursi di senat.
Kamboja merupakan salah satu negara dengan pemerintahan terkorup di dunia.


Militer di Kamboja


Angkatan Darat Kerajaan Kamboja, Angkatan Laut Kerajaan Kamboja, Angkatan Udara Kerajaan Kamboja, dan Polisi Militer Kerajaan Kamboja merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Kamboja, dalam komando dari Kementrian Pertahanan Kerajaan Kamboja, dipimpin oleh Perdana Menteri Kerajaan Kamboja.
Awal dari revisi struktur komandi pada awal tahun 2000 menjadi kunci pembentukan militer Kamboja. Pada tahun 2010, Angkatan Besenjata Kerajaan Kamboja memiliki sekitar 210.000 pasukan. menginvestigasi dan menanggulangi kejahatan dan terorisme, untuk menjaga wilayah dan bangunan yang dilindungi, dan untuk mambantu dan mengevakuasi penduduk dari bencana dan Militer Kamboja menghabiskan 3% anggaran negara.
Polisi Militer Kerajaan Kamboja memiliki lebih dari 7.000 pasukan. Mereka bertugas untuk menjaga keamanan, untuk konflik.

Agama

Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja.
Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini.
Satu persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja.
Agama Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.

Pendidikan

Kementrian Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kerajaan Kamboja bertugas untuk membuat kurikulum untuk pendidikan di Kamboja. Sistem pendidikan di Kamboja sangat terpusat. Konstitusi Kamboja memberikan pendidikan gratis selama 9 tahun.
Sensus 2008 menunjukan bahwa 77,6% penduduk adalah terpelajar (85,1% laki-laki dan 70,9% perempuan). Secara tradisional, pendidikan di Kamboja diajarkan oleh para bhiksu.

Pembagian administratif

Kamboja dibagi menjadi 20 provinsi (khett) and 4 kota praja (krong). Daerah Kamboja kemudian dibagi menjadi distrik(srok), komunion (khum), distrik besar (khett), and kepulauan(koh).

1.     Kota Praja (Krong):

·         Phnom Penh
·         Sihanoukville (Kampong Som)
·         Pailin
·         Kep

2.     Provinsi (Khett):

·         Banteay MeancheyBattambangKampong ChamKampong ChhnangKampong SpeuKampong ThomKampotKandalKoh KongKratiéMondulkiriOddar MeancheayPursatPreah VihearPrey VengRatanakiriSiem ReapStung TrengSvay Rieng and Takéo

3.     Kepulauan (Koh):

·         Koh Sess
·         Koh Polaway
·         Koh Rong
·         Koh Thass
·         Koh Treas
·         Koh Traolach
·         Koh Tral
·         Koh Tang


Geografi


Kamboja mempunyai area seluas 181.035 km2. Berbatasan dengan Thailand di barat dan utara, Laos di timurlaut dan Vietnam di timur dan tenggara. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
  • Lokasi : Asia tenggara, berbatasan dengan teluk Thailand, antara Thailand, Vietnam dan Laos
  • Koordinat Geografi : 13 00 U, 105 00 T
  • Wilayah : Total 181.040 km2 dengan daratan 176.520 km2 dan Perairan: 4.520km2
  • Perbatasan Darat : Total 2.572 km2 negara perbatasan : Laos 541 km, Thailand 803 km, Vietnam 1.228 km
  • Garis pantai : 443 km
  • Iklim : tropis, musim monsoon (mei sampai November); musim panas (Desember sampai april); sedikit variasi temperatur musiman
  • Sumber Daya Alam : Minyak dan gas, kayu, batu berharga, besi mentah, manganese, phospates, hydropower potential
Letak geografis negara beriklim tropis itu bersebelahan dengan sejumlah negara anggota ASEAN. Wilayah bagian tengah Kamboja adalah sebuah basin atau cekungan yang dikelilingi oleh dataran yang luas. Wilayah Kamboja dialiri oleh Sungai Mekong yang merupakan sungai terpanjang di negara ini. Sebelah tenggara cekungan terdapat delta Sungai Mekong, sedangkan di sebelah utara dan barat daya cekungan terdapat beberapa rangkaian pegunungan. Di bagian timur Kamboja berupa dataran tinggi. Kenampakan geografis yang menarik di Kamboja ialah adanya dataran lacustrine yang terbentuk akibat banjir di Tonle Sap. Gunung tertinggi di Kamboja adalah Gunung Phnom Aoral yang berketinggian sekitar 1.813 mdpl.
Secara menyeluruh, bentuk wilayah Kamboja menyerupai piring. Di bagian tengahnya terdapat dataran besar Tonle Sap, sedangkan bagian tepi dibentuk oleh deetan pegunungan. Di sebelah utara terdapat Pegunungan Dong Rek (Phanon Dang Reh) dan di bagian barat terdapat Pegunungan Cardamon. Barisan pegunungan itu memiliki ketinggian 750 – 900 meter. Puncak tertingginya adalah Gunung Phnum Aoral (1.771 m). Di bagian timur dapat dijumpai Plato Rotanikiri dan Plato Mondol.

Iklim di Kamboja


Iklim Kamboja didominasi oleh monsun. Rata-rata suhu di Kamboja antara 21 sampai 35 °C. Kamboja memiliki dua musim. Musim hujan terjadi pada Mei sampai Oktober, rata-rata suhu saat musim hujan adalah 22 °C. Musim kemarau berlangsung dari November sampai April dan suhu rata-ratanya bisa mencapai 40 °C pada bulan April. Bencana banjir pernah terjadi pada tahun 2001 dan kembali terjadi pada tahun 2002.


Keanekaragaman Hayati


Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat sedikitnya 212 spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.
Laju deforestasi di Kamboja adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Pada tahun 1969, luas hutan di Kamboja meliputi lebih dari 70% dari luas total dan menurun menjadi hanya 3,1% pada tahun 2007. Kamboja kehilangan 25.000 kilometer persegi hutan.


Penduduk


Kamboja merupakan negara yang berpenduduk nomor dua terkecil di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk sekitar 10 juta jiwa. Mayoritas negara-negara lainnya di Asia Tenggara memiliki jumlah penduduk yang jauh lebih banyak daripada Kamboja, seperti : Indonesia dengan 210 juta jiwa, Vietnam dengan 80 juta jiwa, Philipina dengan 73 juta jiwa, Thailand dengan 64 juta jiwa, Myanmar 50 juta jiwa dan Malaysia 19.9 juta jiwa. Hanya Laos yang memiliki jumlah penduduk yang kecil dengan hanya 5.5 juta jiwa. Dengan perbandingan, Singapura memiliki jumlah penduduk sekitar 3.4 juta jiwa.Pada tahun 1975,
Selama empat tahun masa kekuasaan dari Khmer merah, jumlah penduduk menurun drastis menjadi hanya 6 juta jiwa, banyak dari mereka yang di bunuh oleh khmer merah tetapi ada juga yang kelaparan dan ada pula yang bermigrasi dalam jumlah yang cukup besar, terutama orang-orang dari etnik Vietnam.Kelompok penduduk yang dominan di Kamboja adalah dari etnik Khmer, sekitar 85 % dari jumlah keseluruhan penduduk kamboja. Sisanya adalah orang dari etnik Vietnam, lalu diikuti oleh orang-orang dari etnik Cina, dan sekitar 100.000 muslim Cham, serta yang terakhir adalah beberapa dari suku primitif.
Agama Buddha Theravada adalah agama resmi di Kamboja, dengan jumlah pemeluk sekitar 95% dari total penduduk. Terdapat 4.392 wihara di kamboja .Agama terbesar kedua adalah Islam yang merupakan etnis Chams dan Melayu. Mereka kebanyakan tinggal di Provinsi Kampong Cham. Terdapat 300.000 warga Muslim di negara ini. Satu persen penduduk Kamboja memeluk agama Kristen, dengan yang terbesar adalah Kristen Katolik diikuti dengan Kristen Protestan. Terdapat sekitar 20.000 penduduk beragama Katolik di Kamboja dan merupakan 0,15% dari seluruh penduduk Kamboja. Agama Buddha Mahayana adalah agama yang mayoritar dipeluk oleh warga Tionghoa dan orang Vietnam di Kamboja.
Angka harapan hidup adalah 60 tahun untuk laki-laki dan 65 tahun untuk perempuan pada tahun 2010. Ini meningkat dari angka harapan hidup pada tahun 1999 yaitu 49,8 tahun untuk laki-laki dan 46,8 tahun untuk perempuan. Pemerintah Kerajaan Kamboja berencana untuk meningkatkan kualitas kesehatan di negaranya dengan menanggulangi HIV/AIDS, malaria, dan wabah lainnya. Anggaran yang dikeluarkan untuk kesehatan adalah 5,8%.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.


Ekonomi


Perekonomian di Kamboja ditopang oleh sektor pertanian. Sekitar 80% lahan pertanian ditanami padi. Daerah penanaman padi berada di dataran besar Tonle ap dan sekitar Sungai Mekong. Hasil pertanian lainnya mmeliputi karet, umbi-umbian, jagung, buncis, dan tembakau. Kegiatan industri meliputi industri semen dan pengolahan karet.
Pada tanggal 9 November 1953, Perancis memberikan kemerdekaan untuk Kamboja dan pada saat itu Sihanouk menyatakan bahwa Kamboja merupakan negara netral yang tidak terlibat dalam perang Vietnam. Dalam periode 1970-1993, Kamboja memasuki masa perang saudara yang menghancurkan infrastruktur fisik dan kemampuan sumber daya manusia, sewaktu Pangeran Sihanouk pergi ke luar negeri, keponakannya Pangeran Sisowath Sirik Matak bersama Lon Nol melakukan kudeta. Semenjak itu kemelut semakin besar di negara Kamboja pada masa ini juga ditandai dengan berkuasanya rezim Khmer Merah. Bahasa resmi penduduk Kamboja adalah bahasa Khmer. Bahasa lain yang digunakan adalah bahasa Prancis, sebagian besar penduduk beragama Buddha. Jumlah penduduk negara ini 11.168.000 jiwa. Sebagian besar penghidupan penduduknya di sektor pertanian. Hasil pertanian di Kamboja adalah beras, jagung, merica, tembakau, kapas, gula aren, dan lain sebagainya. Sedangkan hasil tambangnya adalah besi, tembaga, mangan, dan emas. Hasil industri Kamboja adalah tekstil, kertas, plywood, dan minyak.

Tahun 1999, tahun pertama perdamaian setelah 30 tahun, pemerintah membuat kemajuan dalam reformasi ekonomi. AS dan Kamboja menandatangani Perjanjian Tekstil Bilateral, yang memberikan Kamboja jaminan quota untuk impor tekstil AS dan bonus karena memperbaiki kondisi bekerja dan mendorong hukum tenaga kerja Kamboja dan standar tenaga kerja internasional dalam industri tersebut. Dari 2001 sampai 2004, ekonomi tumbuh rata-rata 6.4%, disebabkan oleh ekspansi di bidang garmen dan pariwisata.


Pariwisata


Industri pariwisata adalah penghasilan terbesar kedua di Kamboja setelah industri tekstil. Antara Januari dan Desember 2007, terdapat sekitar 2 juta wisatawan asing, meningkat 18,5% dari tahun 2006. Kebanyakan wisatawan (51%) mengunjungi Siem Reap dan sisanya (49%) menuju Phnom Penh dan destinasi lainnya. Kebanyakan wisatawan datang dari Jepang, Cina, Filipina, Amerika, Korea Selatan, dan Prancis. Suvenir yang terdapat di Kamboja antara lain kerajinan dari keramik, sabun, rempah-rempah, ukiran kayu, kerajinan perak, dan kerajinan dari botol yang didalamnya terdapat wine beras.


Budaya

Angkor Wat, salah satu situs warisan budaya
yang ada di Kamboja


Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola.
Budaya di Kamboja sangatlah dipengaruhi oleh agama Buddha Theravada. Diantaranya dengan dibangunnya Angkor Wat. Kamboja juga memiliki atraksi budaya yang lain, seperti, Festival Bonn OmTeuk, yaitu festival balap perahu nasional yang diadakan setiap November. Rakyat Kamboja juga menyukai sepak bola. Tarian Kamboja dibagi menjadi tiga kategori: tarian klasik Khmer, tarian rakyat, dan tarian sosial.
Sekarang Kamboja dengan bantuan dari negara-negara asing, mencoba untuk menghidupkan kembali seni dan budaya tradisionalnya. Saat ini pertunjukan seni tradisional seperti tarian Apsara, paling banyak diadakan oleh organisasi swasta, seperti hotel dan restoran.




Tari Tradisional Kamboja (Robam)

Tarian Robam berasal dari Kamboja

Tari Tradisional Kamboja (Robam) Ratusan tahun yang lalu, Robam (tari) Apsara ditampilkan hanya untuk Kerajaan Khmer, walaupun setelah itu tarian ini juga ditampilkan untuk perayaan khusus Kerajaan, seperti perayaan setelah menang dari perang. Akan tetapi sebuah serangan yang dilakukan Kerajaan Siamese (sekarang Thailand) pada abad ke-15 berimbas ke Robam Apsara. Serangan tersebut memaksa Kerajaan Khmer untuk memindahkan ibu kota mereka ke Phnom Penh dan sejak itu tarian ini pun hanya dipertunjukkan secara terbatas hanya di kalangan istana.
Tari Apsara, seperti tarian Khmer lainnya, biasanya ditemani oleh orkes klasik Khmer, Pinpeat di Phnom Penh, Kamboja (klik di sini untuk informasi lebih lanjut tentang Pinpeat).
Pada awal tahun 1900, Ratu Khmer Sisowath Kossamak Nearireath “meluncurkan kembali” Tari Apsara untuk rakyat Kamboja. Dia diketahui mempelajari sejarah Tari Apsara dari banyak literasi, termasuk dari relief timbul pada kuil-kuil di provinsi Siem Reap.
Saat ini Tari Apsara dapat ditonton di hotel dan restoran di Phnom Penh. Savana Phum, sebuah teater yang mengatur pertunjukan kesenian Khmer, termasuk boneka bayangan, biasanya diadakan setiap hari Jumat dan Sabtu pk. 19:30.


Buong Suong

Tarian Buong Suong

Sejarawan mempercayai Buong Suong adalah tarian Khmer yang paling kuno. Tarian dibawakan satu kali, di bawah perintah Kerajaan untuk meminta hujan pada dewa-dewa selama musim kering dan berkah untuk rakyat Kerajaan Khmer.
Sayangnya, informasi yang tersedia mengenai Buong Suong tidak selengkap Tari Apsara, yang bisa dipelajari dari banyak relief timbul pada kuil Angkor. Para ahli yakin sejak Khmer Merah menghabisi para aktor, penari, dan orang-orang yang berprofesi serupa, informasi lengkap mengenai Buong Suong menjadi sangat sedikit.


Robam Trot (Tari “Troddi”)

Tarian rakyat tradisional Khmer ini biasanya ditampilkan selama perayaan-perayan Tahun Baru Kamboja. Dipercaya bahwa tarian ini sebenarnya berasal dari bagian barat (barat laut) Kamboja saat masyarakat Khmer belum terpengaruh oleh budaya India kuno. Tanggal Tahun Baru Kamboja pada 2012.
Robam Trot (Tari Troddi) memiliki arti membuang ketidakberuntungan pada tahun lalu dan mengharapkan kehidupan yang lebih baik di Tahun Baru. Kadang tarian ini juga dibawakan untuk meminta hujan selama musim kemarau. Penari biasanya terdiri dari 16 orang, baik pria dan wanita.


Musik tradisional

Seperti tarian-tarian tradisional, beberapa instrumen musik tradisional Kamboja juga terlihat pada dinding-dinding kuil di era Angkorian, yang digambarkan pada relief timbul. Beberapa instrumen musik tradisional mereka sangat mirip dengan alat musik tradisional Jawa, seperti “gamelan” Jawa. Beberapa ahli menyarankan agar mantan Raja Khmer Jayavarman II membawa pengaruh dari budaya kuno Jawa ke Kamboja setelah dia kembali dari pulau Jawa pada akhir tahun 700-an.
Musik tradisional Khmer juga menderita akibat rezim Khmer Merah dan saat ini terjadi kekurangan musisi tradisional Khmer di Kamboja karena banyak di antara mereka yang dibunuh. Namun beberapa ahli musik asing, bersama dengan musisi Kamboja yang bertahan di rezim Khmer Merah, telah mengeksplorasi dan mencoba untuk membantu perkembangan musik ini.

Pada masa lampau, masyarakat Khmer memainkan musik untuk mengiringi pertunjukan penari atau pada perkumpulan sosial. Musik mereka biasanya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat. Melodinya cukup mudah dan tidak ada sistem notasi.
Di antara musik tradisional Khmer, seperti Pinpeat, Mohori, Phleng Kar (musik perkawinan Khmer), dan Phleng Arak (lebih sering dimainkan untuk memberi penghormatan pada leluhur mereka), dua diantaranya dijelaskan di bawah :


Pinpeat

“Pi” mengacu pada alat musik dari buluh dan ‘peat’ mengacu pada alat musik perkusi. Pinpeat biasanya dimainkan untuk mengiringi penari tradisional Khmer, dan juga selama acara keagamaan. Saat mengiringi penari Khmer, Pinpeat merupakan cara berinteraksi antara musisi, penari, dan vokalis.
Pada umumnya Pinpeat terdiri dari sekitar 9 instrumen, penyanyi dan paduan suara. Sekarang, karena keberadaan musisi tradisional Khmer terbatas, Pinpeat terkadang ditampilkan dengan instrumen yang lebih sedikit. Instrumen yang paling sering adalah Roneat (lihat gambar di sebelah kiri); sebuah silofon; Kong Thom, gong bulat besar (gambar kecil di belakang Roneat); Sampho (drum kecil berkepala ganda); Skor Thom (sebuah drum besar).


Mohori

Pada dahulu kala Mohori dipentaskan di Kerajaan Istana, sama seperti Pinpeat walaupun terkadang dimainkan juga di beberapa desa. Walaupun instrumen musik yang digunakan mirip dengan Pinpeat, instrumen utama Mohori terdiri dari dua jenis Roneat dan dua jenis Tro (biola Khmer).

Rangkuman

Nama Resmi : áž–្ážšះážšាជាណាចក្រកម្áž–ុជា Preăh Réachéanachâk KâmpÅ­chéa (Khmer) atau   Kamboja
Bentuk Pemerintahan : Kerajaan
Ibu Kota : Phnom Penh
Letak Astronomis : 13 00 LU, 105 00 BT
Jumlah Penduduk : negara yang satu ini memiliki 0,21% penduduk dunia atau setara dengan 15,4 juta jiwa menurut data tanggal 1 Juli 2015
Agama : 95% Agama Buddha , 4%Agama Islam dan 1% Agama Kristen(Katolik)
Bahasa : Bahasa Khmer: áž–្ážšះážšាជាណាចក្រកម្áž–ុជា. Dibaca: Kampuchea
Iklim : tropis, musim monsoon (mei sampai November) musim panas (Desember sampai april)
Puncak Tertinggi : Gunung Phnom Aoral
Sungai Terpanjang : Sungai Mekong
Mata Uang : Riel (KHR)
Tanggal Kemerdekaan : Kemerdekaan (dari Perancis)       9 November 1953
Lagu Kebangsaan : Nokor Reach
Tanggal Masuk Ke Asean : Kamboja bergabung pada (16 Desember 1998)
Tempat Tempat Penting : Angkor Wat, Istana Raja dan Silver Pagoda, Tuol Sleng Genocide Museum dan Killing Field, Thmey Market, Sihanoukville
Komuditas Ekspor Unggulan : industri tekstil  danIndustri pariwisata 
Flora dan Fauna : Kamboja memiliki banyak varietas tumbuhan dan hewan. Terdapat sedikitnya 212 spesies mamalia, 536 spesies burung, 240 spesies reptil, 850 spesies ikan air tawar (di area Danau Tonle Sap), dan 435 spesies ikan air laut.

Baca selengkapnya